Kamis, 30 Oktober 2008

LASKAR P2HUMAS


selalu saja ada cinta,

entah di genangan waktu yang mana....


Awalnya ingin seperti pesan Khalil Gibran yang dinyanyikan oleh Kla Project, ....bekerja dengan cinta.... maka yang terlahir adalah bangunan indah dari "perhatian, kerja sama, saling melindungi.." di ruangan kerja kami -bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat..


perpaduan kami memang indah,

- ada mas Heri Suroso -staf pelaksana senior- yang mumpuni di pekerjaan, gabungan antara pemimpin, seniman... dengan bumbu jutek, tegas dan inspiratif...

- ada mas Solihin, mas Haji yang ramah, pakar komunikasi yang ngademin, aktivis dakwah yang membawa nilai2 keshalehan cocok seperti namanya...

- ada mbak Anis Dwi Fitriani, cool, tapi tetap tangguh menghadapi badai macam apapun dari murka atasan... pintar memasak... jago mengkombinasikan keindahan dari rasa, warna, bentuk dan kemasan..

- ada dik Rupika Nurbayti, adik bungsu kami, ruh-nya bidang p2humas, punya imajinasi dan apresiasi seni yang tinggi, jago baca... namun tetap cekatan di acara2 penting...


lengkaplah sudah... jika ada aku, pakar pekerjaan2 fisik... pengganggu yang usil, berisik dan aneh... hehehehe...

Rabu, 29 Oktober 2008

SWOT untuk jauhi maksiyat

Selalu saja terasa berat, tinggalkan kebiasaan yang berdalih keniscayaan. seperti gerak hati, yang sering kita bela "wajar dong, kalau hati itu berbolak-balik" atau... dengan kalimat "iman-kan kadang bertambah kadang berkurang..." walau sesaat kita juga sadar, bahwa istiqomah adalah implementasi keimanan. bukti nyata bahwa kita telah membenarkan dalam hati, menyatakan dengan lesan, dan siap mengamalkan dengan segala rukun2 yang disyaratkan.

Namun bagaimana harus memulainya?? setiap aku berazam untuk meninggalkannya, justru yang muncul kesempatan untuk mengabadikan kemaksiyatan. bahkan kadang, secara tak sadar... aku membangun suasana yang mendukung untuk memberi ruang pada kemaksiyatan itu datang bertandang. Hingga hari ini, aku ingin mengakhirinya... bantu aku ya, aku takut tidak sanggup abaikan godaan... kau tahu, aku sering memanjakan hati, hingga syetan itu tak mudah mati dalam hati...

Malu juga ya, sejak dulu masalah yg timbul adalah kesenjangan antara ilmu dan amal, yg dipahami dan yg dijalani berbeda... sedih!!

inget suroh Ash-shof ayat 2-3, dosa besar di sisi Alloh, mengatakan sesuatu yang tidak dilakukan...
(2) Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (3) Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

Lalu bagaimana??

butuh strategi, sikap, dan sistem yang kondusif.

Strateginya: pake analisa SWOT, karena kelemahanku di hati yg gampang goyang kanan kiri... so kudu disiplin, jangan abaikan dosa2 kecil, karena itu pintu ke arah dosa2 yg lebih besar...

Sikap: butuh tekad yg lebih kuat. untuk berkata: TIDAK kepada kemaksiyatan dalam bentuk apapun. Hindari ruang dan kesempatan untuk kembali kepada kemaksiyatan, jangan malah ciptakan kesempatan.

Sistem: kembalikan komunikasi keluarga yg kondusif, perbaharui cinta pada istri, ambil simpati istri... jangan sekedar sibuk mencintainya...

Semoga sukses, Put!!!

Perjalanan

hidup itu perjalanan saja. menuju ujung langit. di perjalanan itu, mentari kadang membakar isi hati, kadang hangatkan jiwa, kadang juga, membantu aku memasak cinta jadi karya.
angin bertiup menampar muka, membawa debu dan kerikil2 tajam, menorehkan luka di ulu jiwa, namun kadang anginlah yang membawa kesejukan, berhembus perlahan, kepada mimpi yang bergejolak... anginlah yang meredakannya.dan embun pagi yang tersisa, sejukkan telapakku.

Selasa, 28 Oktober 2008

tentang keluarga dan dakwah

Satu hal yang saya pelajari setelah sekian lama berkecimpung dalam "ikatan" ini, adalah bagaimana tetap menjaga ritme dakwah, aktivitas kita kadang terpancing untuk "habis-habisan" dalam bertadkhiah, namun tanpa kesiapan hati untuk tetap terus bertahan dalam ritme yang stabil, menjadi tidak efektif, karena pergerakan kita pada satu hari akan berhenti, kehabisan energi, sementara kita belum siapkan gelombang baru untuk menggantikan kita.

Keluarga; adalah muayyid pokok dalam memback up aktivitas kita, sehingga jika kita tidak pandai memenej energi kita untuk membina mereka, bisa jadi suatu hari nanti, justru aktivitas kita terhalang oleh mereka.

Irama butuh pemimpin, dan kita lah pemimpin terbaik bagi konser diri kita. Jadilah imam untuk mereka, imam yg tidak otoriter,mau mendengar, melayani, mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin timbul, mengelola gejolak-gejolak, merubahnya menjadi riak-riak kecil yang indah.

irama membutuhkan konsistensi, dan konsistensi tersebut dijaga dengan amaliyat harian kita.

dan Cinta, adalah improvisasi dalam gubahan lagu kita. mencintai istri, anak-anak kita, adalah energi ghaib yang mendorong kita untuk terus bersabar dalam komitmen terhadap kerja dakwah ini.

Sabtu, 18 Oktober 2008

ini tentang kita;


ini tentang kita,
ini tentang cinta kita,
yang sering ber-metamorfosis,
dari ulat menjadi kupu2,
dari kesal menjadi rindu...
karena memang cinta harus tumbuh
harus lebih subur dari perdu yang halangi kita,
harus lebih tangguh dari karang di lautan
karena cinta tak kan ada, bila tanpa ada ujian
badai pasti datang,
kapal mungkin saja karam... tapi
jangan pernah menyerah untuk berbenah
cinta mesti dibangun,
di atas tanah subur kepercayaan
dengan pupuk kemesraan
dengan benih kekaguman
jadikan batangnya kokoh dengan tautan kerja bersama
saling mengisi
saling berbagi nasehat
berbagi kritik namun bukan cela
karena kritik adalah bukti cinta
yang lahir dari perasaan saling memiliki
saling melindungi
cintai aku, dik...
karena sungguh aku mencintaimu.

Rabu, 15 Oktober 2008

Kematian dan Kelahiran...

Masih saja, tema "kematian" itu mendatangi aku. Dua orang tetanggaku meninggal dalam hari yang sama. Setelah sebelumnya seorang teman kantor meninggal, dan dia sedang mengandung 8 bulan anaknya. Tragis. Sebuah taujih yang beruntun, agar aku lebih dzikrul maut... hiks...

Entah mengapa, kemarin senja...aku justru didatangi mimpi dengan tema baru. "Kelahiran", "Hamil".... hmmm... ini adalah tema hidup lain yang tidak kalah dramatis dengan tema "Kematian". Bayangkan saja, ada kehidupan berdetak dalam perut kita.... berdenyut, memperdengarkan harapan, atas hidup baru... ada cinta, romansa, kehangatan, walau ada pula kepedihan, kepenatan, capek.... namun tetap saja indah bukan??

Mungkin saja ini fragmen baru, setelah cerita2 kematian itu.... teringat al-Mulk ayat 2: "Alloh yang mencipta Kematian dan Kehidupan untuk menguji, siapa yang lebih baik amal perbuatannya..."

Minggu, 12 Oktober 2008

keengganan untuk beranjak dari masa lalu

Aku menyadari satu hal, bahwa selama ini aku terserang virus “keengganan untuk beranjak dari masa lalu”. Aku sibuk menyimpan setiap kenangan, bahkan kadang hanya fragmen-fragmen sederhana-pun aku simpan di bilik hati.

Aku simpan penggalan2 hidup itu dengan kata, barang pemicu ingatan, atau kadang simbol-simbol saja, aku jadikan mereka kunci untuk membuka peti ingatan-ku.... di suatu saat nanti.

Seperti mentari sore ini, aku simpan dalam satu lukisan dalam batok kepalaku, dengan hiasan irama jazz (ntah lagu apa, dulu maen beli aja... yang penting ngeblues..), rasanya aneh, agak ngilu, sepi, kadang tiba-tiba hadir rasa suwung gung liwang luwung... dan sambil tetap menatap mentari senja di pintu tol sepulang kantor... aku biarkan air mata mengalir, biarkan saja, biarkan saja.

Rabu, 08 Oktober 2008

Romadhon 1429-ku

1.
kematian datang bertamu,
dalam mimpiku
ia mengganggu rongga otakku
ciptakan dengung
lalu berdenyut dalam saluran darah
biasanya aku tidak takut mati,
namun tadi malam begitu mencekam
sesekali aku terlonjak dalam tidurku
spontan beristighfar
mungkin dosa yang membuat aku jadi takut....
dan kematian semakin akrab....

2.
di bulan suci tahun ini,
entah kenapa...
Alloh sekenariokan aku bertemu dengan tema-tema kematian...
al-Mulk ayat2: adalah (Dzat) yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian siapa yang paling banyak amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Berita yang ada: bencana, pembunuhan... kecelakaan...
dua orang sahabatku... (mereka masih lebih muda dari aku)
meninggal mendadak... menjelang Romadhon tiba...hmm...
dan terakhir,
banyak mimpi2ku tentang kematianku sendiri...

mungkinkah ini Romadhon terakhirku???

3.
entah lahir dari mana...
ada satu bagan muncul di kepala:
di sisi kiri berbaris kata2: batil, kegelapan, kebodohan, kemiskinan, sakit, perih, ketakutan....
di tengah: satu kata Dakwah
di sisi kanan berbaris kata2: al-haq, cahaya, petunjuk, kaya, sehat, bugar, aman, nyaman...

Dakwah adalah sarana apapun untuk berjalan dari batil menuju kepada haq dengan cara apapun. entah itu ceramah, diskusi, baksos, senyum, kata2 manis, infaq, tetesan keringat... bahkan puisi...

di penghujung romadhon tahun ini,
muncul kesadaran untuk berbenah...
selalu berbenah...
semoga saja; semoga saja; amien.

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...