bagaimana aku tak benci
jika sejak mula mencinta
kau sudah seenaknya menggumpal di kelopak mataku
hingga tak lagi ada matahari terang
semua samar, penuh bayanganmu
bagaimana aku tak benci
jika sejak mula aku merindu
kau sudah serupa pemahat batu
bergelantungan di dinding benak
pahatan tentangmu, guratan dalam
hingga penuh olehmu di ingatanku
bagaimana aku tak benci
jika secara tiba tiba kau jajah ruang kenangku
merebut kata lupa tentangmu
lalu
membuangnya
hingga genangan kenang itu hanya kamu
duh
aku penuh olehmu di sekujur ku.
Jakarta 05012018
Poetoe
Senin, 08 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar