Jumat, 19 Januari 2018

perempuan gimbal

perempuan itu berambut gimbal, kantung kain bergelantungan, aroma tubuhnya busuk. anaknya 3 tahunan berjalan di sebelahnya, sesekali berlarian mengitari ibunya

perempuan itu mencercau di sepanjang jalan, celotehnya tentang lelaki lelaki dalam hidupnya. nada gerutunya marah, namun kadang tertawa, bahkan terbahak bahak

bencana memang saat luka di jiwa menganga terlalu lama akan terisi oleh perih, penuh oleh sedih yang pekat.

endapannya hanya anyir yang nestapa

terlebih saat malam, dalam kegilaannya, ketidakmengertian yang kronis, perempuan itu dijemput dengan mobil, dimandikan, diberi wewangian untuk lalu dipakai. bahkan digilir ramai ramai.

kegilaan itu bertemu dengan kegilaan lain yang lebih sadis.

entah lalu siapa yang mau bertanggung jawab, saat hamil dan melahirkan. seorang bocah yang dalam fitrahnya terisi oleh kegilaan sejak sangat mula. menjadi liar dan nir sopan dan santun

pada bekas hujan di tanah basah suatu senja, aku berdendang lagu pilu.

tentang hari yang muram, sangat muram.

Bekasi, 18012018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...