lipatan lengan baju sendiri yang terlihat
kepala bersandar pada tepi meja
aku lelah mendongakkan wajah
butuh istirah, tunduk saja
biarkan ruang pandang menyempit
hanya aku dan diriku saja
hingga helaan nafas yang tarik hembus pelan itu terasa setiap detailnya
hingga laju darah dalam nadi itu terasa denyutnya
hingga ingus yang tertahan di pangkal hidung itu terasa posisi persisnya
juga kopi yang mengalir hingga ke lambung itu terasa sensasinya
dan aku tak temukan orang lain
hanya aku dan diriku
benak aku rehatkan sesaat dari aktifitas kenang mengenang
hati aku hentikan sejenak dari kegiatan harap mengharap
nguuuuung.
hanya dua menit saja
terasa lama dan menyegarkan
01 Januari 2018
Poetoe.
Selasa, 02 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar